About

  • This is Slide 1 Title

    This is slide 1 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 2 Title

    This is slide 2 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 3 Title

    This is slide 3 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

Senin, 23 Juli 2018

Shallow Foundation: Ultimate Bearing Capacity

3.1    Introduction

Untuk memenuhi persyaratan desain, pondasi dangkal harus mempunyai dua karakteristik:
  1. Harus aman terhadap keruntuhan geser pada tanah yang mendukungnya
  2. Tidak dapat mengalami displacement yang berlebih, atau penurunan (istilah berlebih sangat relatif karena besarnya settlement yang diizinkan untuk struktur tergantung pada banyak pertimbangan)
Beban per satuan luas pada pondasi dimana terjadi keruntuhan geser tanah disebut kapasitas daya dukung ultimate.

3.2    Konsep umum

Misalkan sebuah pondasi menerus dengan lebar berada dipermukaan tanah pasir padat atau lempung kaku seperti pada Gambar 3‑1. Jika diberi beban perlahan pada pondasi tersebut maka akan menyebabkan terjadinya settlement

Gambar 31 Nature of bearing capacity failure in soil: (a) general shear failure: (b) local shear failure; (c) punching shear failure (Redrawn after Vesic, 1973) (Vesic, A. S. (1973).

Variasi beban persatuan luas diatas pondasi (q) terhadap settlement ditunjukkan oleh gambar (a), pada titik tertentu ketika beban persatuan luas sama dengan qu, maka akan terjadi keruntuhan pada tanah yang mendukungnya dan failure surface tersebut akan diteruskan ke ground surface. Beban per satuan luas ini, qu, umumnya merujuk pada ultimate bearing capacity pada pondasi. Ketika keruntuhan terjadi pada tanah, maka disebut general shear failure.

Jika pondasi yang di desain berada diatas tanah pasir atau lempung dengan kepadatan sedang (Gambar 3-1b), maka peningkatan beban pondasi akan dibarengi dengan peningkatan settlement. Meskipun dalam kasus ini failure surface pada tanah secara perlahan akan menerus kearah luar dari pondasi, seperti yang ditunjukkan garis tegas pada Gambar 3-1b. Ketika beban persatuan luas sama dengan qu(1), maka pergerakan pondasi akan dibarengi dengan sentakan tiba-tiba. Sebuah pondasi memerlukan pergerakan saat terjadi failure surface dalam tanah agar diteruskan ke ground surface (ditunjukkan dengan garis yang rusak pada gambar tersebut). Beban persatuan luas dimana kondisi ini terjadi disebut ultimate bearing capacity, qu. Diluar kondisi tersebut, peningkatan beban akan dibarengi dengan peningkatan settlement pondasi yang besar. Beban persatuan luas pondasi, qu(1) menujuk pada beban keruntuhan pertama (Vesic 1963), dengan catatan nilai puncak q, tidak ditemui dalam keruntuhan ini, sehingga disebut dengan local shear failure pada tanah.

Jika pondasi berada pada pasir lepas, maka kurva load-settlement akan menjadi seperti pada (Gambar 3-1c). Dalam kasus ini, failure surface pada tanah tidak akan menerus sampai ground surface. Diluar beban keruntuhan ultimate, qu, titik load-settlement akan l;ebih curam dan cenderung linear. Jenis keruntuhan ini pada tanah disebut punching shear failure.


Vesic (1963) melakukan beberapa percobaan load-bearing di laboratorium pada pelat bulat dan segi empat di atas tanah pasir dengan kepadatan relatif ,(Dr), yang berbeda-beda. Variasi nilai q_(u(1))/1/2 γB dan q_(u(1))/1/2 γB diamati pada percobaan ini, dimana B adalah diameter dari lingkaran pelat atau lebar dari segi empat dan γ adalah berat volume kering dari pasir seperti pada Gambar 3 2. 

Gambar 32 Variation of q_(u(1))/1/2 γB and q_(u(1))/1/2 γB for circular and rectangular plates on the surface of a sand (Adapted from Vesic, 1963)

Perlu dicatat bahwa untuk Dr≥70%, akan terjadi keruntuhan general shear failure. Untuk Dr < 37 % maka terjadi punching shear, local shear failure terjadi pada Dr = 37%-70 %.

Berdasarkan hasil eksperimen, Vesic (1973) mengusulkan hubungan untuk mode keruntuhan kapasitas daya dukung fondasi bertumpu pada pasir yang ditunjukkan pada Gambar 3 3.

Gambar 3Modes of foundation failure in sand (After Vesic, 1973)


Gambar 3 4 menunjukkan penurunan tanah S dari pelat lingkaran dan persegi panjang di permukaan pasir pada beban ultimate, seperti yang dijelaskan pada Gambar 3 2. Gambar tersebut menunjukkan rentang yang umum S/B dengan kepadatan relatif pada pasir yang dikompaksi. Jadi, secara umum, kita dapat mengatakan bahwa, untuk fondasi pada kedalaman dangkal (yaitu, yang kecil), beban ultimate dapat terjadi pada penurunan pondasi 4 hingga 10% dari B. Kondisi ini muncul bersama dengan terjadinya general shear failure di tanah; Namun, dalam kasus local shear failure atau punching, beban ultimate dapat terjadi pada permukiman 15 hingga 25% dari lebar pondasi (B).

Gambar 34 Range of settlement of circular and rectangular plates at ultimate load in sand (Modified from Vesic, 1963)

3.3    Teori kapasitas daya dukung dari Terzaghi
























Selasa, 12 Juni 2018

Metode Stabilisasi Lereng


Metode slope stabilization umumnya mereduksi driving force, meningkatkan resistance force atau keduanya. Driving force dapat direduksi dengan menggali material dari tanah yang tidak stabil dan mengalirkan air untuk mengurangi tekanan hydrostatic yang bekerja pada zona yang tidak stabil. Selain itu resisting force juga dapat ditingkatkan dengan, membangun struktur penahan tanah, membuat perkuatan tanah dilapangan, perbaikan dengan zat kimia (hardening soil) untuk meningkatkan shear strength tanah.

1. Unloading
Unloading adalah salah satu teknik untuk mereduksi driving force dengan massa slide. Kebanyakan jenis unloading adalah galian pada bagian kepala massa yang mengalami slide.

Galian adalah metode yang sering digunakan untuk meningkatkan stabilitas slope dengan mereduksi driving force yang berkontribusi menyebabkan pergerakan. Dapat dilakukan dengan cara: Pemindahan berat dari bagian atas slope (biasanya disebut demoval head), Pemindahan bagian yang tidak stabil atau material yang berpotensi tidak stabil, Melandaikan slope, Benching.


Senin, 11 Juni 2018

Pengenalan Geotechnical Earthquake Engineering

1.1 Umum

Teknik gempa merupakan ilmu yang membahas tentang efek gempa terhadap kehidupan masyarakat dan lingkungannya serta metode untuk mengurangi dampak gempa tersebut. Teknik gempa merupakan ilmu yang masih baru, mengalami perkembangan pesat selama 30 sampai 40 tahun. Teknik gempa merupakan bidang yang sangat luas, mencakup aspek geologi, seismologi, geoteknik, struktur, analisis resiko, dan bidang lain. Dalam pelaksanaannya juga membutuhkan perhatian terhadap aspek sosial, ekonomi dan politik. Umumnya teknik gempa didalami oleh orang dengan latar belakang rekayasa geoteknik atau rekayasa struktur, yang diaplikasikan dalam pelaksanaan rekayasa gempa.

1.2 Latar Belakang
Pengetahuan tentang gempa telah ada beberapa abad yang lalu, rekaman gempa yang tercatat di Cina telah ada dari 3000 tahun yang lalu. Sedangkan di Jepang dan Mediterania tercatat sekitar 1600 tahun, di Amerika tercatat 350 tahun. Rekaman kejadian gempa di West Coast Amerika hanya sekitar 200 tahun. Dibandingkan dengan kejadian gempa yang telah berlangsung selama jutaan tahun, pengalaman manusia tentang gempa sangatlah singkat.

Saat ini, ratusan juta orang di seluruh dunia, hidup dengan resiko gempa terhadap nyawa dan harta benda mereka. Miliaran dolar infrastruktur secara terus menerus mengalami kerusakan akibat gempa. Perekonomian lokal, regional bahkan nasional juga mendapat resiko gempa. Resiko ini tidak hanya bagi Amerika, Jepang atau negara lainnya, tetapi merupakan fenomena dan masalah global.

Gempa telah terjadi jutaan tahun yang lalu akan terus berlanjut dan berulang pada masa depan sebagaimana yang telah terjadi di masa lalu. Ada yang terjadi di daerah terpencil, atau tidak berpenghuni dimana kerusakan yang terjadi diabaikan. Dan ada juga yang terjadi di daerah yang pemukiman padat penduduk dan mengenai infrastruktur, tergantung pada kuatnya goncangan. adalah tidak mungkin untuk mencegah terjadinya gempa, tetapi sangat mungkin mengurangi dampak dari goncangan gempa: untuk mengurangi korban jiwa, luka-luka dan kerusakan bangunan.

1.3 Hazard Gempa
Banyaknya kejadian fenomena alam yang terjadi seperti, gempa bumi, badai, tornado dan banjir dapat menyebabkan kematian, luka-luka, dan kerusakan harta benda. Natural hazard ini, menyebabkan kerusakan yang parah diseluruh dunia tiap tahun. Hazard diterkaitkan dengan gempa biasanya disebut sebagai seismic hazard. Penerapan teknik kegempaan mencakup identifikasi dan mitigasi seismic hazard.

1.3.1 Ground Shaking
Ketika terjadi gempa, gelombangnya akan menyebar dari sumber dan merambat dengan cepat melalui lapisan kulit bumi. Ketika gelombang ini mencapai permukaan tanah, maka mengakibatkan terjadinya goncangan selama beberapa detik sampai menit. Kekuatan dan durasi goncangan pada suatu site tergantung pada ukuran dan lokasi gempa serta karakteristik site tersebut. Pada site yang dekat dengan gempa besar, goncangan tanah dapat menyebabkan kerusakan sangat parah. Sehingga, goyangan tanah dapat dipertimbangkan menjadi hal yang paling penting terhadap semua hazard gempa karena semua hazard diakibatkan oleh goyangan tanah. Jika goyangan tanah lemah maka hazard gempa pun menjadi rendah atau tidak ada, sedangkan strong ground shaking dapat menghasilkan kerusakan yang parah dengan berbagai hazard gempa lainnya.

Walaupun gelombang gempa merambat melalui batuan dasar, namun mayoritas perjalanan mereka adalah dari sumber gempa sampai ke permukaan, bagian akhir dari perjalanan tersebut seringkali melalui lapisan tanah dan karakteristik tanah dapat memberi pengaruh yang besar terhadap goyangan dipermukaan tanah. Lapisan tanah cenderung bekerja sebagai ‘filter’ terhadap gelombang gempa dengan attenuasi motion (pengurangan) pada frekuensi tertentu dan amplifikasi (penambahan) pada yang lainnya. Karena struktur tanah seringkali sangat beragam meskipun dengan jarak yang dekat, sehingga tingkat goyangan tanah juga dapat beragam walaupun pada area yang kecil. Salah satu aspek yang paling penting dari geotechnical earthquake engineering adalah penentuan dari efek kondisi tanah lokal pada strong ground motion.

1.3.2 Hazard Struktur
gambaran yang paling dramatis dan paling di ingat dari kerusakan akibat gempa adalah structural collapse. Dari prediksi keruntuhan pasangan batu bata dan batako pada rumah tinggal di daerah yang tidak berkembang diseluruh dunia sampai kehancuran yang mengejutkan pada bangunan modern saat ini, kerusakan struktur menyebabkan kematian dan kerugian ekonomi pada banyak gempa. Meskipun struktur yang tidak collapse pun dapat menyebabkan kematian dan kerusakan lainnya. Kejatuhan benda seperti batu bata dan sandaran diluar struktur atau lukisan dinding yang berat dan rak-rak dengan struktur yang berat dapat menyebabkan terjadi korban pada setiap gempa. Fasilitas interior seperti perpipaan, pencahayaan, system penyimpanan juga dapat mengalami kerusakan akibat gempa.

Meskipun perhitungan yang matang telah dibuat dalam desain struktur yang tahan terhadap gempa dan desain gempa yang digunakan dalam peraturan bangunan tetap harus diperbaiki secara-terus-menerus. Karena desain tahanan terhadap gempa telah berpindah dari penekanan terhadap kekuatan struktur menjadi penekanan terhadap kekuatan dan daktilitas, sehingga kebutuhan untuk perkiraan ground motion yang akurat perlu ditingkatkan.

1.3.3 Likuifaksi
Beberapa contoh kerusakan gempa yang menjadi pusat perhatian adalah ketika tanah kehilangan kekuatannya dan muncul mengalir sebagai cairan, fenomena ini disebut dengan likuifaksi. Kekuatan tanah berkurang sangat besar sampai titik dimana tidak dapat menahan struktur atau kestabilannya. Karena hal ini hanya terjadi pada tanah yang jenuh air, likuifaksi biasanya diamati dekat sungai, teluk, atau area yang berair lainnya.

Istilah likuifaksi biasanya terkait dengan beberapa fenomena, seperti flow failure dapat terjadi ketika kekuatan tanah turun dibawah level yang dibutuhkan untuk menjaga stabilitas pada kondisi static. Flow failure didorong oleh gaya gravitasi static yang dapat menyebabkan pergerakan tanah yang besar, flow failure dapat menyebabkan keruntuhan dam tanah, pada lereng, atau keruntuhan pondasi. Pada tahun 1971 gempa San Fernando menyebabkan flow failure dibagian upstream slope pada San Fernando Dam yang hampir saja menerobos dam. Lateral spreading merupakan fenomena terkait yang dikarakterisasi dengan peningkatan displacement selama goyangan gempa. Tergantung pada jumlah dan kekuatan dari tegangan pulsa yang melebihi kekuatan tanah, lateral spreading dapat menghasilkan displacement dengan rentang sangat kecil sampai sangat besar. Lateral spreading biasanya terjadi dekat jembatan dan displacement yang dihasilkannya dapat merusak abutment, pondasi dan struktur atas jembatan. Akhirnya fenomena tingkat likuifaksi tanah tidak meliputi displacement lateral yang besar tetapi sangat mudah di identifikasi dengan adanya sand boil yang dihasilkan oleh semburan air tanah ke permukaan. Walaupun tidak merupakan bagian yang merusakkan, sand boil mengindikasikan tekanan air tanah yang tinggi yang meskipun terdisipasi dapat menyebabkan subsidence dan kerusakan perbedaan settlement.

1.3.4 Landslide
Gempa kuat seringkali menyebabkan landslide, walaupun mayoritas landslide tersebut kecil, gempa juga dapat menyebabkan slide yang besar. Pada kasus tertentu, gempa menyebabkan landslide telah mengubur saluruh kota dan perkampungan. Biasanya kelongsoran lereng akibat gempa menyebabkan kerusakan kerusakan bangunan atau menghalangi jembatan atau fasililitas bangunan lainnya. Banyak gempa yang menyebabkan kelongsoran lereng dari fenomena likuifaksi, tetapi kebanyakan secara sederhana menggambarkan keruntuhan slope yang dalam batas stabil pada kondisi statik.  

1.3.5 Keruntuhan Dinding Penahan
Sekat angkur, dermaga, dan struktur panahan lainnnya sering mengalami kerusakan akibat gempa. Kerusakan biasanya terjadi pada area perbatasan air dengan dinding seperti pelabugan dan dermaga, karena fasilitas tersebut biasanya dibutuhkan pergerakan barang yang diandalkan oleh perekonomian local, kehilangan bisnis terkait dengan keruntuhan dapat menyebabkan kerugian yang lebih parah diluar biaya untuk perbaikan rekonstruksinya.

1.3.6 Life Line Hazard
Jaringan fasilitas-fasilitas yang memberikan pelayanan yang dibutuhkan untuk perdagangan dan kesehatan public dapat ditemukan secara virtual disetiap negara berkembang. Jaringan-jaringan ini, meliputi tenaga listrik dan telekomunikasi, transportasi, air dan pembuangan, distribusi minyak dan gas, sistem penyimpanan limbah, secara umum disebut dengan lifeline.  Sistem lifeline termasuk pembangkit listrik, transmisi tower, penimbunan kabel listrik, jalan, jembatan, pelabuhan, bandara, bangunan penyimpan air, reservoar dan tanki air, dan sistem didtribusi air yang tertanam, tanki penyimpan cairan dan perpipaan minyak dan gas yang tertanam, dan sampah perkotaan dan hazard limbah TPA. System lifeline dan fasilitas yang meliputinya menyediakan pelayanan yang dapat dijamin yang dibutuhkan dalam areal industry modern. Kerusakan lifeline tidak hanya berakibat pada masalah ekonomi tetapi juga memberikan efek negatif pada lingkungan dan kualitas hidup manusianya.

Kerusakan lifeline dapat menyebabkan gangguan dan kerusakan ekonomi yang sangat besar melebihi biaya perbaikan fasilitas yang dirusak langsung oleh gempa. Gempa Loma Prieta tahun 1989 dan Northridge 1994 menyebabkan kerugian ekonomi sekitar 8 miliar US dan 30 miliat US dinegara California saja. Kerugian ini sangat parah di lokasi dan regional tetapi hanya sedikit efek pada masyarakat U.S. Gempa Managua tahun 1972, disisi lain, menyebabkan kerugian 2 miliar US, sekitar 40% dari produk negara Nicaragua pada tahun itu. Biaya rekonstruksi yang tinggi menghasilkan hutang negara yang memicu terjadinya inflasi, menambah pengangguran, dan bahkan berkontribusi terhadap ketidakstabilan pemerintahan Nicaragua. 

Kerusakan lifeline dapat juga menghambat emergency response dan usaha rescue karena kerusakan gempa. Kebanyakan kerusakan akibat gempa San Fransisco tahun 1906 misalnya, disebabkan oleh api yang tidak bisa dilawan dengan tepat karena kerusakan pipa induk saluran air. Delapan puluh tiga tahun yang lalu, televisi telah mengizinkan dunia untuk menonton api yang lain di San Fransisco yang mengikuti gempa Loma Prieta. Api ini disebabkan oleh kerusakan pipa gas alam dan kembali pemadam kebakaran dihambat oleh rusaknya pipa induk saluran air. Gempa Loma Prieta juga menyebabkan collapse dan hampir menyebabkan collapse beberapa highway dan collapse San Fransisco-Oakland Bay Bridge. Kehilangan lifeline transportasi ini menyebabkan kemacetan diseluruh area. Beberapa elevasi highway masih belum bisa digunakan setelah 5 tahun gempa.


Sumber: Steven L. Kramer Geotechnical Earthquake Engineering














Minggu, 24 Desember 2017

Inklinometer


INKLINOMETER

Inklinometer merupakan sebuah alat yang digunakan mengukur deformasi tanah kearah horizontal dengan dengan membaca kemiringan casing terhadap arah vertikal. Pengukuran kemiringan dilakukan secara berturut-turut, ketika diproses, maka akan terukur besarnya deformasi lateral terhadap kedalaman.

Di Indonesia pemasangan alat monitoring inklinometer diatur dalam SNI 3404:2008 "Tata cara pemasangan inklinometer dan pemantauan pergerakan horisontal tanah". Dimana alat inklinometer digunakan untuk mengetahui perilaku keamanan bangunan berupa deformasi atau pergerakan bangunan dalam arah horisontal. Dengan demikian, maka akan diketahui perbedaan deformasi/pergerakan horisontal tanah/batuan suatu bangunan tanggul /bendungan yang telah dihitung dengan cara analisis dengan data yang diperoleh secara langsung di lapangan.

Sebuah inklinometer borehole portable merupakan salah satu bentuk system inclinometer yang merupakan gabungan dari tiga unit yaitu:
  • Casing khusus yang dapat berdeformasi ketika dipengaruhi pergerakan tanah
  • Unit sensor yang mengukur kemiringan casing secara berturut-turut.
  • Pembacaan electrik yang dapat mensupply voltase kepada unit sensor dan menampilkan pengukuran kemiringan sebagai bacaan numerik

Gambar 1 Sketsa Inklinometer

1. Inclinometer Casing
Casing khusus di pasang di borehole dalam tanah. Casing tersebut cukup fleksibel untuk bergerak bersamaan dengan tanah ketika tanah mengalami deformasi secara lateral. Casing umumnya mempunyai ukuran diameter dalam 1.5 sampai 3.5 inch. Casing bisa terbuat dari plastik, aluminium, atau besi dan mempunyai alur yang menerus yang diposisikan pada ¼ lingkar dalamnya.

Pada saat pengambilan data, sepasang alur dibuat label dengan arah A dan B. Semakin besar berdiameter casing maka akan semakin teliti. Karena perputaran sensor akan menurun dengan semakin besarnya diameter casing. Casing harus dipasang dengan baik sebelum konstruksi sehingga satu set pembacaan awal dapat dibuat dan catatan lengkap semua gerakan tanah selama konstruksi dapat diperoleh.

Bagian bawah dari casing inklinometer diasumsikan fixed, sehingga deformasi dapat dihitung dari pengukuran inklinasi. Hal ini sangat penting bahwa bagian bawah casing ditancapkan pada tanah yang keras/kaku. Bagian bawah casing harus dipasang sekitar 3 - 5 m dibawah elevasi dimana tanah diprediksi mengalami lateral displacement. Menancapkan casing pada lapisan batuan sangat direkomendasikan jika kondisi geologi memungkinkan. Jika ada keraguan fixity bagian bawah casing, maka pergerakan top casing harus dicek secara berkala dengan metode survey yang akurat. Perbedaan pergerakan bagian atas casing antara metode survey dan metode inklinometer dapat digunakan untuk mengoreksi profil pergerakan lateral.

Casing inklinometer biasanya dipasang dengan panjang 1.5 - 3m yang digabungkan dengan sambungan (coupling). Sambungan tersebut bisa dilakukan dengan dipaku atau disemen untuk memastikan sambungan tersebut kuat. Setiap sambungan dapat menjadi sumber error pembacaan. Lumpur atau butiran halus dapat merembes kedalam casing dan menjadi deposit disepanjang bagian dalam sistem tracking inklinometer. Sambungan tersebut dijaga harus kedap air. Metode yang digunakan dapat berupa pemasangan cincin berbentuk-O atau caulking dengan sealant yang kedap air dan penutupnya dilengkapi dengan selotipe yang kedap air. Bagian bawah casing harus ditutup atau disumbat dengan bahan yang kedap air. Jika lubang bor penuh dengan air atau lumpur akibat pengeboran, maka dalam casing inklinometer dapat diisi air untuk mengatasi bouyancy. Casing tersebut tidak boleh diisi dengan drilling mud.

Gambar 2 Casing Inklinometer

Pasang pada bagian atas casing dipasang penutup untuk mencegah gangguan debris dan air permukaan. Tutupnya juga melindungi tepi casing tempat dimana tripod diletakkan. Tetapkan titik referensi pada permukaan atas casing untuk membantu pengulangan pembacaan survey optik. Tandai arah A+ di luar casing dengan spidol permanent. Penandaan arah A+ untuk menunjukkan yang lain dalam pengambilan data dengan orientasi yang tepat. Mengingat arah A diperlukan untuk menunjukkan rencana orientasi dan interpretasi plot. Pasang casing inklinometer sehingga satu set alur sejajar dengan arah permukaan galian atau slope. Hal ini dapat mengurangi pekerjaan tambahan untuk penentuan komponen lain dalam mengukur displacement maksimum. Proteksi casing inklinometer dipermukaan tanah juga diperlukan. Tandai lubang kecil untuk melindungi dan mencegah dari gangguan konstruksi disekitar.

Unit sensor atau torpedo merupakan mesin dengan rangka kedap air yang dihubungkan dengan tranducer elektrik. Torpedo tersebut dilengkapi dengan spring yang mengaktifkan roda-roda untuk melacak didalam alur casing dan meluruskan torpedo dalam keadaan stabil dan pengulangan posisi dalam bidang vertikal. Defleksi casing diukur dengan menentukan inklinasi casing dengan berbagai kedalaman. Lateral displacement dari casing pada waktu yang berturut-turut ditentukan dari perubahan inklinasi yang terjadi dibandingkan dengan pengukuran awal. Profil lateral total casing diperoleh dengan menjumlahkan lateral displacement pada masing-masing interval dari bawah sampai ke permukaan casing.

Gambar 3 Satu set peralatan Inklinometer

Pengukuran inklinometer umumnya direkam sebagai perbedaan angka antara bacaan 1800 yang terpisah. Duplikat bacaan dalam satu arah bidang vertikal diambil untuk setiap kedalaman dengan menarik torpedo dari bawah ke atas casing satu kali dan kemudian di ulangi untuk pembacaan yang diputar 1800. Perhitungan perbedaan angka dari bacaan untuk setiap kedalaman mengeliminasi error yang dihasilkan dari ketidakberaturan casing dan ketidaklurusan dalam pemasangan peralatan.

Pembacaan elektrik dapat bervariasi dari metode yang sederhana sampai dengan yang rumit. Alat baca dan torpedo dihubungkan dengan kabel khusus. Kabel tersebut dilapisi dengan penandaan eksternal yang digunakan untuk mengukur kedalaman setiap bacaan. Inti kawat baja termasuk dalam kabel untuk membatasi terjadinya melar, khususnya sambungan kabel yang lemah terhadap air. Kabel tersebut harus dicek secara berkala untuk memastikan bahwa kabel dalam kedaan kering. Kabel disimpan ditempat yang cukup kering.

Prinsip pengukuran pergerakan horisontal
Unit peralatan inklinometer terdiri atas sebuah torpedo yang dilengkapi dengan roda dan servo akselerometer keseimbangan yang bekerja secara gravitasi serta memberikan reaksi bila dihubungkan dengan sumber baterai sehingga unit alat baca akan menghasilkan sudut antara sumbu vertikal torpedo dengan kemiringan sumbu alat torpedo. Dengan diketahui besarnya perubahan sudut kemiringan, δθ dan jarak antara bacaan atau panjang jarak as roda torpedo L maka akan diketahui besarnya perubahan pergerakan horisontal sumbu vertikal pipa inklinometer pada setiap jarak antara bacaan atau jarak as roda torpedo tersebut yaitu:

δS = L Sin δθ

dimana:
L  adalah jarak antara bacaan atau panjang antara as roda dari alat torpedo inklinometer
θ  adalah sudut yang ditentukan antara sumbu vertikal dengan sumbu alat torpedo

s  adalah jumlah pergerakan horisontal


Gambar 4 Prinsip pengukuran pergerakan horisontal pada inklinometer