About

Senin, 11 Juni 2018

Pengenalan Geotechnical Earthquake Engineering

1.1 Umum

Teknik gempa merupakan ilmu yang membahas tentang efek gempa terhadap kehidupan masyarakat dan lingkungannya serta metode untuk mengurangi dampak gempa tersebut. Teknik gempa merupakan ilmu yang masih baru, mengalami perkembangan pesat selama 30 sampai 40 tahun. Teknik gempa merupakan bidang yang sangat luas, mencakup aspek geologi, seismologi, geoteknik, struktur, analisis resiko, dan bidang lain. Dalam pelaksanaannya juga membutuhkan perhatian terhadap aspek sosial, ekonomi dan politik. Umumnya teknik gempa didalami oleh orang dengan latar belakang rekayasa geoteknik atau rekayasa struktur, yang diaplikasikan dalam pelaksanaan rekayasa gempa.

1.2 Latar Belakang
Pengetahuan tentang gempa telah ada beberapa abad yang lalu, rekaman gempa yang tercatat di Cina telah ada dari 3000 tahun yang lalu. Sedangkan di Jepang dan Mediterania tercatat sekitar 1600 tahun, di Amerika tercatat 350 tahun. Rekaman kejadian gempa di West Coast Amerika hanya sekitar 200 tahun. Dibandingkan dengan kejadian gempa yang telah berlangsung selama jutaan tahun, pengalaman manusia tentang gempa sangatlah singkat.

Saat ini, ratusan juta orang di seluruh dunia, hidup dengan resiko gempa terhadap nyawa dan harta benda mereka. Miliaran dolar infrastruktur secara terus menerus mengalami kerusakan akibat gempa. Perekonomian lokal, regional bahkan nasional juga mendapat resiko gempa. Resiko ini tidak hanya bagi Amerika, Jepang atau negara lainnya, tetapi merupakan fenomena dan masalah global.

Gempa telah terjadi jutaan tahun yang lalu akan terus berlanjut dan berulang pada masa depan sebagaimana yang telah terjadi di masa lalu. Ada yang terjadi di daerah terpencil, atau tidak berpenghuni dimana kerusakan yang terjadi diabaikan. Dan ada juga yang terjadi di daerah yang pemukiman padat penduduk dan mengenai infrastruktur, tergantung pada kuatnya goncangan. adalah tidak mungkin untuk mencegah terjadinya gempa, tetapi sangat mungkin mengurangi dampak dari goncangan gempa: untuk mengurangi korban jiwa, luka-luka dan kerusakan bangunan.

1.3 Hazard Gempa
Banyaknya kejadian fenomena alam yang terjadi seperti, gempa bumi, badai, tornado dan banjir dapat menyebabkan kematian, luka-luka, dan kerusakan harta benda. Natural hazard ini, menyebabkan kerusakan yang parah diseluruh dunia tiap tahun. Hazard diterkaitkan dengan gempa biasanya disebut sebagai seismic hazard. Penerapan teknik kegempaan mencakup identifikasi dan mitigasi seismic hazard.

1.3.1 Ground Shaking
Ketika terjadi gempa, gelombangnya akan menyebar dari sumber dan merambat dengan cepat melalui lapisan kulit bumi. Ketika gelombang ini mencapai permukaan tanah, maka mengakibatkan terjadinya goncangan selama beberapa detik sampai menit. Kekuatan dan durasi goncangan pada suatu site tergantung pada ukuran dan lokasi gempa serta karakteristik site tersebut. Pada site yang dekat dengan gempa besar, goncangan tanah dapat menyebabkan kerusakan sangat parah. Sehingga, goyangan tanah dapat dipertimbangkan menjadi hal yang paling penting terhadap semua hazard gempa karena semua hazard diakibatkan oleh goyangan tanah. Jika goyangan tanah lemah maka hazard gempa pun menjadi rendah atau tidak ada, sedangkan strong ground shaking dapat menghasilkan kerusakan yang parah dengan berbagai hazard gempa lainnya.

Walaupun gelombang gempa merambat melalui batuan dasar, namun mayoritas perjalanan mereka adalah dari sumber gempa sampai ke permukaan, bagian akhir dari perjalanan tersebut seringkali melalui lapisan tanah dan karakteristik tanah dapat memberi pengaruh yang besar terhadap goyangan dipermukaan tanah. Lapisan tanah cenderung bekerja sebagai ‘filter’ terhadap gelombang gempa dengan attenuasi motion (pengurangan) pada frekuensi tertentu dan amplifikasi (penambahan) pada yang lainnya. Karena struktur tanah seringkali sangat beragam meskipun dengan jarak yang dekat, sehingga tingkat goyangan tanah juga dapat beragam walaupun pada area yang kecil. Salah satu aspek yang paling penting dari geotechnical earthquake engineering adalah penentuan dari efek kondisi tanah lokal pada strong ground motion.

1.3.2 Hazard Struktur
gambaran yang paling dramatis dan paling di ingat dari kerusakan akibat gempa adalah structural collapse. Dari prediksi keruntuhan pasangan batu bata dan batako pada rumah tinggal di daerah yang tidak berkembang diseluruh dunia sampai kehancuran yang mengejutkan pada bangunan modern saat ini, kerusakan struktur menyebabkan kematian dan kerugian ekonomi pada banyak gempa. Meskipun struktur yang tidak collapse pun dapat menyebabkan kematian dan kerusakan lainnya. Kejatuhan benda seperti batu bata dan sandaran diluar struktur atau lukisan dinding yang berat dan rak-rak dengan struktur yang berat dapat menyebabkan terjadi korban pada setiap gempa. Fasilitas interior seperti perpipaan, pencahayaan, system penyimpanan juga dapat mengalami kerusakan akibat gempa.

Meskipun perhitungan yang matang telah dibuat dalam desain struktur yang tahan terhadap gempa dan desain gempa yang digunakan dalam peraturan bangunan tetap harus diperbaiki secara-terus-menerus. Karena desain tahanan terhadap gempa telah berpindah dari penekanan terhadap kekuatan struktur menjadi penekanan terhadap kekuatan dan daktilitas, sehingga kebutuhan untuk perkiraan ground motion yang akurat perlu ditingkatkan.

1.3.3 Likuifaksi
Beberapa contoh kerusakan gempa yang menjadi pusat perhatian adalah ketika tanah kehilangan kekuatannya dan muncul mengalir sebagai cairan, fenomena ini disebut dengan likuifaksi. Kekuatan tanah berkurang sangat besar sampai titik dimana tidak dapat menahan struktur atau kestabilannya. Karena hal ini hanya terjadi pada tanah yang jenuh air, likuifaksi biasanya diamati dekat sungai, teluk, atau area yang berair lainnya.

Istilah likuifaksi biasanya terkait dengan beberapa fenomena, seperti flow failure dapat terjadi ketika kekuatan tanah turun dibawah level yang dibutuhkan untuk menjaga stabilitas pada kondisi static. Flow failure didorong oleh gaya gravitasi static yang dapat menyebabkan pergerakan tanah yang besar, flow failure dapat menyebabkan keruntuhan dam tanah, pada lereng, atau keruntuhan pondasi. Pada tahun 1971 gempa San Fernando menyebabkan flow failure dibagian upstream slope pada San Fernando Dam yang hampir saja menerobos dam. Lateral spreading merupakan fenomena terkait yang dikarakterisasi dengan peningkatan displacement selama goyangan gempa. Tergantung pada jumlah dan kekuatan dari tegangan pulsa yang melebihi kekuatan tanah, lateral spreading dapat menghasilkan displacement dengan rentang sangat kecil sampai sangat besar. Lateral spreading biasanya terjadi dekat jembatan dan displacement yang dihasilkannya dapat merusak abutment, pondasi dan struktur atas jembatan. Akhirnya fenomena tingkat likuifaksi tanah tidak meliputi displacement lateral yang besar tetapi sangat mudah di identifikasi dengan adanya sand boil yang dihasilkan oleh semburan air tanah ke permukaan. Walaupun tidak merupakan bagian yang merusakkan, sand boil mengindikasikan tekanan air tanah yang tinggi yang meskipun terdisipasi dapat menyebabkan subsidence dan kerusakan perbedaan settlement.

1.3.4 Landslide
Gempa kuat seringkali menyebabkan landslide, walaupun mayoritas landslide tersebut kecil, gempa juga dapat menyebabkan slide yang besar. Pada kasus tertentu, gempa menyebabkan landslide telah mengubur saluruh kota dan perkampungan. Biasanya kelongsoran lereng akibat gempa menyebabkan kerusakan kerusakan bangunan atau menghalangi jembatan atau fasililitas bangunan lainnya. Banyak gempa yang menyebabkan kelongsoran lereng dari fenomena likuifaksi, tetapi kebanyakan secara sederhana menggambarkan keruntuhan slope yang dalam batas stabil pada kondisi statik.  

1.3.5 Keruntuhan Dinding Penahan
Sekat angkur, dermaga, dan struktur panahan lainnnya sering mengalami kerusakan akibat gempa. Kerusakan biasanya terjadi pada area perbatasan air dengan dinding seperti pelabugan dan dermaga, karena fasilitas tersebut biasanya dibutuhkan pergerakan barang yang diandalkan oleh perekonomian local, kehilangan bisnis terkait dengan keruntuhan dapat menyebabkan kerugian yang lebih parah diluar biaya untuk perbaikan rekonstruksinya.

1.3.6 Life Line Hazard
Jaringan fasilitas-fasilitas yang memberikan pelayanan yang dibutuhkan untuk perdagangan dan kesehatan public dapat ditemukan secara virtual disetiap negara berkembang. Jaringan-jaringan ini, meliputi tenaga listrik dan telekomunikasi, transportasi, air dan pembuangan, distribusi minyak dan gas, sistem penyimpanan limbah, secara umum disebut dengan lifeline.  Sistem lifeline termasuk pembangkit listrik, transmisi tower, penimbunan kabel listrik, jalan, jembatan, pelabuhan, bandara, bangunan penyimpan air, reservoar dan tanki air, dan sistem didtribusi air yang tertanam, tanki penyimpan cairan dan perpipaan minyak dan gas yang tertanam, dan sampah perkotaan dan hazard limbah TPA. System lifeline dan fasilitas yang meliputinya menyediakan pelayanan yang dapat dijamin yang dibutuhkan dalam areal industry modern. Kerusakan lifeline tidak hanya berakibat pada masalah ekonomi tetapi juga memberikan efek negatif pada lingkungan dan kualitas hidup manusianya.

Kerusakan lifeline dapat menyebabkan gangguan dan kerusakan ekonomi yang sangat besar melebihi biaya perbaikan fasilitas yang dirusak langsung oleh gempa. Gempa Loma Prieta tahun 1989 dan Northridge 1994 menyebabkan kerugian ekonomi sekitar 8 miliar US dan 30 miliat US dinegara California saja. Kerugian ini sangat parah di lokasi dan regional tetapi hanya sedikit efek pada masyarakat U.S. Gempa Managua tahun 1972, disisi lain, menyebabkan kerugian 2 miliar US, sekitar 40% dari produk negara Nicaragua pada tahun itu. Biaya rekonstruksi yang tinggi menghasilkan hutang negara yang memicu terjadinya inflasi, menambah pengangguran, dan bahkan berkontribusi terhadap ketidakstabilan pemerintahan Nicaragua. 

Kerusakan lifeline dapat juga menghambat emergency response dan usaha rescue karena kerusakan gempa. Kebanyakan kerusakan akibat gempa San Fransisco tahun 1906 misalnya, disebabkan oleh api yang tidak bisa dilawan dengan tepat karena kerusakan pipa induk saluran air. Delapan puluh tiga tahun yang lalu, televisi telah mengizinkan dunia untuk menonton api yang lain di San Fransisco yang mengikuti gempa Loma Prieta. Api ini disebabkan oleh kerusakan pipa gas alam dan kembali pemadam kebakaran dihambat oleh rusaknya pipa induk saluran air. Gempa Loma Prieta juga menyebabkan collapse dan hampir menyebabkan collapse beberapa highway dan collapse San Fransisco-Oakland Bay Bridge. Kehilangan lifeline transportasi ini menyebabkan kemacetan diseluruh area. Beberapa elevasi highway masih belum bisa digunakan setelah 5 tahun gempa.


Sumber: Steven L. Kramer Geotechnical Earthquake Engineering














Related Posts:

  • Pengenalan Geotechnical Earthquake Engineering1.1 Umum Teknik gempa merupakan ilmu yang membahas tentang efek gempa terhadap kehidupan masyarakat dan lingkungannya serta metode untuk mengurangi dampak gempa tersebut. Teknik gempa merupakan ilmu yang masih baru, mengala… Read More
  • Shallow Foundation: Ultimate Bearing Capacity 3.1    Introduction Untuk memenuhi persyaratan desain, pondasi dangkal harus mempunyai dua karakteristik: Harus aman terhadap keruntuhan geser pada tanah yang mendukungnya Tidak dapat mengalami displacemen… Read More
  • Metode Stabilisasi Lereng Metode slope stabilization umumnya mereduksi driving force, meningkatkan resistance force atau keduanya. Driving force dapat direduksi dengan menggali material dari tanah yang tidak stabil dan mengalirkan air untuk menguran… Read More
  • Inklinometer INKLINOMETER Inklinometer merupakan sebuah alat yang digunakan mengukur deformasi tanah kearah horizontal dengan dengan membaca kemiringan casing terhadap arah vertikal. Pengukuran kemiringan dilakukan secara berturut-turu… Read More

0 komentar:

Posting Komentar